Pertanyakan Status Kepemilikan Lahan 3.780 Hektar, Masyarakat Adat Besipae, Menggelar Aksi Demontrasi di Depan Kantor Gubernur NTT.
NTT|Suarafaktual.com
Dalam pantauan tim Media pada hari
Kamis, 8 Desember 2022 | 16:04 WIB masyarakat adat Besipae bersama aliansi masyarakat adat mahasiswa dan LSM yang ada seperti POSPERA, LMND, FMN, WALHI. Sesudah memulai orasi di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur, Jln El Tari Kupang sekitar pukul 12.00 WIB.
Selama berorasi menyampaikan aspirasi dan tuntutan di depan Pintu masuk Kantor Gubernur, masyarakat adat Besipae meminta agar Gubernur Laiskodat untuk temui masyarakat, guna membahas kejelasan status kepemilikan lahan seluas 3.780 hektar yang selama ini diklaim oleh Pemerintah Nusa Tenggara Timur.
Namun, informasi yang beredar di tengah massa aksi bahwa Gubernur Laiskodat tidak dapat ditemui. Kabarnya, sedang tidak berada di tempat (Kantor), sehingga masyarakat diarahkan untuk bertemu Asisten II Setda NTT.
Setelah disepakati, diputuskan agar yang bertemu Asisten II hanya segelintir orang perwakilan masyarakat adat dan aliansi. Sedangkan masyarakat dan anggota aliansi yang lain tunggu di depan pintu gerbang masuk Kantor Gubernur NTT.
Diperkirakan pertemuan sudah berlangsung 20 menit, tiba-tiba masyarakat adat Besipae dan aliansi yang berada di luar, dikagetkan dengan rombongan mobil Gubernur NTT keluar lewat pintu keluar dikawal ketat oleh Satpol PP dan motor foreder Satlantas.
Melihat itu masyarakat dan aliansi langsung lari menuju pintu keluar tetapi dihadang oleh satpol PP yang mengawal Gubernur Viktor Laiskodat.
YM ( tim NTT)