Tanah Sumba, Sebagai Tuan Rumah Pertemuan Tahunan Konsultasi Daerah Lingkungan Hidup 2023
Sumba|Ntt||Suarafaktual.com
Pertemuan tahunan Konsultasi Daerah Lingkungan Hidup (KDLH) Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Eksekutif Daerah Nusa Tenggara Timur (WALHI ED NTT) tahun ini digelar di Pulau Sumba, tepatnya di Kabupaten Sumba Timur. Alasan pemilihan pulau Sumba sebagai tuan rumah pergelaran ini bukan tanpa sebab.
Kita tahu bersama Sumba Timur dalam beberapa tahun terakhir dikepung persoalan agrarian yang semakin meningkat setiap tahunnya dengan konflik yang beragam baik secara horizontal maupun vertikal. Sedangkan upaya penanganan yang dilakukan pemerintah belum maksimal.
Sehingga KDLH tahun ini menyoroti tentang bagaimana “Melindungi, Memperkuat, Memperluas Wilayah Kelola Rakyat dan Mencegah Pemburukan Krisis Ekologi di NTT”. Pertemuan ini menjadi penting terutama bagi NTT sebagai provinsi kepulauan yang tengah menghadapi tantangan krisis iklim, kerusakan ekologi dan bagaimana menjaga keadilan antar generasi.
Masa depan Wilayah Kelola Rakyat (WKR) di NTT saat ini menampilkan ciri-ciri penghancuran yang luar biasa. Keberadaan proyek-proyek skala besar saat ini memberikan boomerang bagi masa depan WKR di NTT.
Kelompok rentan seperti petani dan nelayan, terdampak paling parah ketika privatisasi ruang penghidupan dilakukan untuk kepentingan investasi. Pilihan Petani dan Nelayan untuk menentukan masa depan wilayah kelolanya saat ini tidak mendapatkan ruang yang sama dengan investor.
Pemerintah hadir dengan solusi-solusi palsu yang lebih mementingkan kepentingan koorporasi, sedangkan petani dan nelayan dipaksakan untuk mengikuti skema kebijakan pemerintah yang sudah jelas tidak berpihak pada nelayan dan petani ataupun masyarakat umumnya.
Menuju pertemuan KDLH 2023, WALHI ED NTT menyelenggarakan beberapa agenda yang berlangsung dari tanggal 25 Oktober hingga 29 Oktober 2023. Beberapa Agenda tersebut antara lain :
Pertama, Kuliah Umum “Anak Muda Bicara Krisis Iklim” yang diselenggarakan di halaman kampus Universitas Kristen Wira Wacana Sumba pada tanggal 25 Oktober 2023 dan dihadiri oleh kalangan komunitas, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), mahasiswa Unkriswina dan beberapa mahasiswa dari kampus lainnya di Sumba Timur. Kegiatan ini juga didukung penuh oleh dosen dan pihak kampus Unkriswina Sumba. Kedua, Festival Selamat Pagi Mangrove yang dilaksanakan di pesisir pantai Padadita sekitar muara sungai Payeti pada tanggal 27 Oktober 2023.
Tujuan dari penanaman mangrove ini untuk mencegah abrasi dan pengikisan tanah di pesisir, selain itu kita tahu bahwa ekosistem mangrove bisa membantu memerangi pemanasan global dengan menyerap gas karbon dioksida dari atmosfer dan juga sebagai tempat berkembangbiaknya spesies laut seperti ikan, kepiting, udang dan beberpa hewan laut lainya. Ketiga, Diskusi Kebun : Wilayah Kelola Rakyat (WKR) Solusi Keadilan Iklim dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2023 di Desa Kiritana, Sumba Timur. Keempat, Diskusi Publik.
Sumpah Pemuda dan keadilan Antar Generasi”. Diskusi ini sekaligus dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda 28 Oktober 2023. Dalam diskusi ini berbicara terkait “Tata Kelola Sumber Daya Alam Berkelanjutan dan Berkeadilan Antar Generasi dalam Kesatuan Ekologi di Sumba Timur”.
Kelima, pada tanggal 29 Oktober 2023 merupakan puncak berlangsungnya pertemuan KDLH WALHI NTT yang akan membahas arah gerakan WALHI kedepan dalam mengawal isu lingkungan hidup di NTT pada tahun politik serta sebagai suatu wadah pertemuan antar lembaga anggota WALHI dari seluruh pulau yang ada di NTT.
Dengan demikian, pertemuan tahunan WALHI NTT serta beberapa agenda yang diselenggarakan ini diharapkan dapat mengkonsolidasi seluruh aspirasi masyarakat untuk menemukan arah advokasi yang dimulai dengan membangun kekuatan rakyat sebagai subjek utama untuk melindungi, memperkuat, memperluas Wilayah Kelola Rakyat dan Mencegah Pemburukan Krisis Ekologi yang ada di Nusa Tenggara Timur.
Narahubung Ketua Panitia:
Dedi F. Holo (082145183780)
Kabiro TTS