Buku Paksa Aku Mencintaimu Ki Hajar Dewantara” Menjadi Warna SMA Ki Hajar Dewantara

NTT || Suarafaktual.com
SMA Ki Hajar Dewantara Kupang mencatatkan sejarah baru dalam dunia pendidikan di Nusa Tenggara Timur dengan meluncurkan buku bertajuk “Paksa Aku Mencintaimu Ki Hajar Dewantara.”
Acara peluncuran dan bedah buku yang digelar di halaman sekolah berlangsung pada 15 Januari 2025 dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari pemerintahan, pendidikan, serta komunitas literasi.
Buku ini merupakan hasil kolaborasi antara guru, siswa/i SMA Ki Hajar Dewantara, dan mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang.
Kepala sekolah, Mathias Khayun, S.H., menyatakan bahwa proses penulisan penuh tantangan, namun dedikasi seluruh tim akhirnya membuahkan hasil.
Karya ini juga, kata dia, merupakan bentuk dukungan sekolah terhadap program Gerakan NTT Membaca dan Menulis (Genta Belis) yang dicanangkan Pemerintah Provinsi NTT.
“Proses penulisan buku ini sangat menantang, tetapi kerja keras tim membuktikan bahwa kolaborasi dapat menghasilkan sesuatu yang besar. Kami berharap buku ini menjadi inspirasi, dan kami telah merencanakan penerbitan jilid kedua,” ungkap Mathias.
Apresiasi terhadap pencapaian ini juga datang dari berbagai pihak. Sri Mulyati, Koordinator Pengawas SMA Ki Hajar Dewantara, menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan sekolah ini.
“Dengan keterbatasan yang dimiliki, SMA Ki Hajar Dewantara mampu menciptakan karya luar biasa. Ini adalah contoh nyata bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk berinovasi,” ujar Sri.
Ketua Forum Taman Baca Masyarakat NTT, Polikarpus Do, turut mengapresiasi keberanian sekolah ini dalam melibatkan bedah karya di hari peluncuran.
“Banyak sekolah yang menerbitkan buku, tetapi jarang yang sekaligus membedahnya. Ini langkah maju yang menjadikan karya lebih bermakna,” katanya.
Perwakilan Pemerintah Kota Kupang, Plt. Camat Oebobo, juga memberikan penghargaan tinggi terhadap inovasi SMA Ki Hajar Dewantara, menyebutnya sebagai institusi yang terus berinovasi di tengah tantangan zaman.
“Karya ini adalah bukti dedikasi yang akan dikenang sepanjang masa. Literasi adalah warisan yang tidak akan pernah hilang,” ujarnya.
Ia menambahkan, peluncuran dan bedah buku ini menjadi simbol penting dalam upaya membangun budaya literasi di NTT.
Ia berharap buku ini mampu menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai membaca dan menulis, membuktikan bahwa pendidikan dan kreativitas dapat melahirkan perubahan nyata.
“Rencana penerbitan jilid kedua yang sudah disiapkan, SMA Ki Hajar Dewantara membuktikan diri sebagai pelopor gerakan literasi di NTT, memberikan inspirasi besar bagi sekolah-sekolah lain di provinsi NTT ini,” jelasnya.