Rakyat Terus Bergerak Pasca Cabut Izin, Dr Elv; Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan
Suarafaktual com II Pekanbaru–Pasca Cabut izin besar-besaran Jokowi dan Kementerian LHK, rakyat Riau dan sejumlah LSM Lingkungan terus bergerak menuntut cabut izin usaha selanjutnya.
Dari pantauan media kompaspos.com sampai kemarin (09/01/22) massa dari Aliansi Mahasiswa Pelalawan Jakarta (AMPJ) berdemonstrasi di Jakarta menuntut ijin HTI perusahaan bubur kertas terbesar di Riau dicabut. Setelah itu, MTKESMKK dan Aliansi Masyarakat Sipil Rokan Hilir (Almasri) juga menuntut izin PT.Jatim di cabut.
Fenomena gerakan massif tersebut mengundang geram sang Pakar Lingkungan Dr.Elviriadi sebagaimana terungkap pada Senin pagi (10/01/22)
“Ibarat cerita Datuk Maringgih yang legendaris, fenomena izin izin eksploitasi semberdaya alam di Indonesia ini wabilkhusus Riau adalah “kawin paksa”. Kami masyarakat Riau tak pernah mencintaimu, korporasi. Cintamu bertepuh sebelah tangan, “ungkap akademisi yang kerap menulis puisi dan cerpen itu.
Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah itu menilai pembangunan berbasis sumberdaya alam telah cacat sejak lahir.
“Bacalah buku “Dimensi Manusia Dalam Pembangunan” karya Soedjatmoko, pembangunan kita selama ini mengabaikan manusia desa; mereka jadi objek, dianggap tak boleh menolak gurita korporasi yang dilegitimasi penguasa. Lingkungan hidup rusak binasa, manusia desa kehilangan pencaharian, apakah ini bermakna “cinta ditolak “tangan besi” bertindak? tanya Dr.Elv
Maka, kata Akademisi yang kerap menjadi ahli di pengadilan itu, pandanglah investasi dengan hati.
“Investasi itukan untuk kebaikan bukan manifestasi keserakahan. Jutaan daratan dan hutan diporak porandakan, dan ilmu pengetahuan (AMDAL, UKL UPL, sustaibable issue, ekohidrologi) menjadi instrumen legitimator spirit kapitalisme. Maka rakyat bergerak pasca cabut izin, bukti penolakan cinta kami pada kalian. Tak malu kah tetap “bahagia” padahal bertepuh sebelah tangan? “pungkas peneliti gambut yang selalu gundul demi nasib hutan.”””