Merasa Tidak Mampu Menjalankan Tugas Sebagai Staff Ahli Bupati, Prima Merdekawati Mundur

Keterangan: Photo Prima Merdekawati dan photo Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan 54 Orang PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pelalawan Kamis (21/03/2024)

PELALAWAN || Suarafaktual
Akhir pekan ini, masyarakat Kabupaten Pelalawan di kejutkan dengan berita di beberapa media online yang di sebar di grup whatsapp terkait mundurnya Prima Merdekawati sebagai pejabat utama di lingkungan Pemkab Pelalawan, istri dari Wakil Bupati Nasaruddin ini disebutkan tidak terima jabatannya di geser dari Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), menjadi Staf Ahli Bidang Ekonomi Kemasyarakatan Dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Pelalawan, Kamis (21/3/24) di aula kantor Bupati Pelalawan.

Dalam narasi yang beredar tersebut, Prima mengawali pesan elektronik WhatsApp pengunduran dirinya dengan mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penilaian kinerja. Serta kedispilinan nya dalam memimpin OPD selama ini.

“Saya ucapkan Terimakasih atas review Bapak terhadap saya terkait kinerja dan DISIPLIN selama menjadi kepala OPD saat seleksi kemarin di depan pansel” bunyi paragraf pembuka pesan singkat WhatsApp pengunduran Prima Merdeka Wati.

Tersebab jabatan nya baru yang tidak tepat untuk nya itu, dan merasa dirinya tidak memiliki kemampuan untuk mengemban jabatan itu menjadi alasan baginya untuk mengambil sikap mengundurkan diri. Padahal staf ahli lebih ringan tugasnya di bandingkan dengan kepala dinas.

“Atas jabatan baru yang direkomendasikan dan ditetapkan terhadap saya, mungkin saya tidak Mampu mengembannya. Dengan ini saya mengambil keputusan untuk mengundurkan diri.” tegasnya dalam pesan singkat itu.

Walau keputusan telah ia sampaikann kepada bupati Pelalawan melalui pesan elektronik di media sosial, namun keputusan untuk menerima jabatan sebelumnnya ia buktikan dengan menghadiri acara pelantikan. Ia ikut disumpah bersama 53 pejabat lainnya untuk  menjalankan jugas Jabatan, akan menjunjung etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dan dengan penuh rasa tanggung jawab, menjaga integritas, tidak menyalahgunakan kewenangan, serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela.

Padahal Sekda Abdul Karim yang memandu pengambilan sumpah jabatan menegaskan bahwa sumpah disebutkan bukan hanya disaksikan seluruh undangan yang hadir hari itu, tapi juga disaksikan oleh Allah SWT, Tuhan yang maha esa.

Di kesempatan itu. Abdul Karim berharap semua pejabat yang dilantik dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan amanah dan profesional.

“Hari ini sebanyak 54 orang pejabat telah dilantik untuk mengemban tugas dan amanahnya yang baru. Saya berharap kepada semua pejabat yang telah dilantik agar amanah dan menjalankan tugas dengan baik dan semaksimal mungkin.” harapnya

Namun, pernyataan mengundurkan diri hanya beredar di media sosial saja. Pemerintah daerah tempat Prima mengabdi dan di beri jabatan sebagai pejabat eselon dua selama ini belum menerima secara resmi surat pengunduran diri istri Wakil Bupati.

Kepala BKSDM Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pelalawan, Darlis, Sabtu (23/3/2024) menyebutkan berdasarkan regulasi di pemerintah daerah surat resmi harus diserahkan kepada atasan dalam hal ini Bupati Pelalawan. Dalam persoalan Prima Merdeka Wati surat resmi nya belum sampai di meja Bupati artinya pengunduran diri itu tidak resmi dan belum terkonfirmasi oleh yang bersangkutan secara aturan yang berlaku.

“Terkait beredarnya pesan singkat pengunduran diri di WhatsApp oleh salah satu pejabat yang baru dilantik kemarin, hingga hari ini kami belum menerima secara resmi surat pengunduran diri yang bersangkutan. Semua ada regulasinya pak,” ujarnya.

Pengunduran diri seorang PNS yang menolak untuk ditempatkan pada posisi jabatan yang ditunjuk sepenuh menjadi hak yang bersangkutan.

“Kita hargai keputusan itu,”ungkapnya.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pelalawan meminta masyarakat tidak larut dalam hiruk pikuk politik di Bhakti Praja, tempat berkantornya para pejabat di lingkungan Pemkab Pelalawan. Di tahun politik ini, di tengah hangatnya dinamika politik jelang Pilkada. Orang orang terdekat dari para calon kontestan pilkada untuk mempertontonkan. Sejuknya suasana  kebatinan hati mereka menghadapi pertarungan memperebutkan kursi kepala daerah. Tidak menyebar isu isu liar di media sosial yang membuat. Suasana politik semakin panas.

 

“Kalau ibuk Prima mau mundur, tidak mau jadi staff ahli, apakah itu alasan kecewa atau tidak mampu menjalankan tanggung jawab yang diberikan hanya beliau yang tau, itu hak beliau. Tidak ada yang boleh melarang hak untuk tidak menjabat, harus dihargai itu,” kata Ketua KAMMI Pelalawan Rehan Afrinal Dumananta, Sabtu (23/3/2024)

Namun yang menjadi masalah itu, ketika pengunduran diri lebih dulu tersebar di media sosial dari pada atasannya di Pemerintah Daerah. Selain jabatan dan berbagai fasilitas yang bisa dinikmati oleh PNS, ada etika yang harus dijaga. Apalagi sebagai figur penting di Kabupaten Pelalawan ini.

“Selain pejabat di Pemkab, ibuk Prima itu ibuk Wabup, harusnya lebih ngerti kepantasan dalam birokrasi di Pemerintahan, ada administrasi yang harus diikuti,” katanya

Namun Rehan yakin Prima Merdekawati tidak akan menempuh cara-cara seperti itu dalam menunjukkan kekecewaannya di hadapan masyarakat Kabupaten Pelalawan. Ia melihat selama ini Prima dikenal sebagai birokrat yang santun.

“Setahu saya beliau ini adalah pajabat yang santun. Tidak mungkin dia sengaja menyebarkan surat pengunduran diri itu di media sosial sebelum diserahkan lebih dulu ke pak Bupati, beliau seorang birokrat yang akan menempuh cara cara elegan, dia tau aturan berbirokrasi,” bebernya

Rehan sangat berharap, Prima Merdeka Wati membantah berita yang kadung tersebar itu, dan harus berani mengatakan bahwa itu hoax. Walaupun pada akhirnya keputusan mundur tidak terelakkan lagi.

“Kalau dia tidak membantah, akan merugikan Pak Nasar di mata masyarakat, masa istri calon Bupati tidak santun mengikuti dinamika politik sang suami. Masa mundur karena harapan tidak sesuai kenyataan, itu namanya Cemen. Tidak baik untuk contoh bagi ASN ASN yang lain,,” tegasnya.

“Negeri ini, negeri Seiya sekata, kalau tidak sekataa lagi, tidak seiya lagi. Tetap dijaga keharmonisan hati di tengah masyarakat, apalagi ini bulan suci ramadhan, harus sejuk,” pungkasnya.

Untuk mendapatkan keterangan perihal pengunduran diri Prima Merdekawati  dari jabatannya yang baru media Suarafaktual.com melakukan konfirmasi kepada Wakil Bupati Pelalawan Nasaruddin.,SH.,MH. Namun sampai berita ini diterbitkan Wakil Bupati Pelalawan Nasaruddin.,SH.,MH, belum bersedia memberikan komentar dan tanggapan perihal mundur nya ibu Wabup Prima Merdekawati dari jabatannya yang baru.***

(Tim)