Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Dibawah Umur Coreng Dunia Pendidikan
Pelalawan || suarafaktual.com
Salah seorang murid sebut saja namanya Andi (14) nama disamarkan, yang merupakan siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Yayasan Amanah yang beroperasi di Kabupaten, Pelalawan Riau menjadi korban pelecehan yang diduga dilakukan oleh salah satu oknum guru inisial L
Menerima informasi, awak media langsung meyambangi kediaman korban untuk mendapat keterangan terkait kronologis terjadinya dugaan pelecehan yang dialami oleh korban
Kepada awak media, korban yang didampingi orang tuanya membenarkan bahwah korban telah mengalami pelecehan seksual sebanyak tiga kali yang diduga dilakukan oleh oknum guru berinisial L yang merupakan guru pengajar di Yayasan tempat korban menimbah ilmu.
“Iya pak, saya telah mengalami pelecehan sebanyak tiga kali yang dilakukan oleh ibu guru L di asrama waktu tengah malam,” ucap korban menjelaskan
Setelah peristiwa tersebut, orang tua korban mengatakan kalau anaknya mengalami trauma sehingga korban tidak mau lagi bersekolah di Yayasan tersebut.
“Akibat dari peristiwa tersebut, mengakibatkan anak kami mengalami trauma, sehingga anak kami beserta empat orang temannya tidak mau lagi melanjutkan sekolah di yayasan tempat mereka bersekolah. Dan saat ini kami sedang mencari sekolah yang baru agar anak-anak kami dapat bersekolah kembali,” ucap orang tua korban kepada awak media, Rabu. (31/08/2022)
Terkait dugaan pelecehan yang dialami oleh korban, ibu korban mengaku, sudah melaporkan permasalahan tersebut di Polres Pelalawan
“Mengenai dugaan pelecehan yang dialami oleh anak kami, telah kami laporkan di Polres Pelalawan pada hari, Jum’at, tanggal 26 Agustus tahun 2022, dan saat ini masih sedang berproses,” sebutnya
Humas Polres Pelalawan, AKP, Edy Haryanto ketika dikonfirmasi terkait laporan dugaan pelecehan, kepada awak media Edy mengatakan “segera akan kita cek,” jawabnya singkat
Awak media juga mencoba mengkonfirmasi pihak Yayasan melalui Ibu Maya, terkait adanya informasi pelecehan yang diduga dilakukan oleh oknum guru terhadap salah seorang muridnya, namun sampai berita ini dipublikasikan, belum ada tanggapan maupun jawaban dari pihak Yayasan. (Red/tim)